Mahasiswa Islam bersedia menghadapi cabaran!!


Bismillah


 "Aku berwasiat kepada kamu untuk memelihara golongan syabab (pemuda) kerana sesungguhnya mereka mempunyai hati yang lembut (mudah menerima seruan Islam). Tatkala aku dibangkitkan oleh Allah S.W.T dengan Islam, maka golongan syabab menolong aku, sedangkan golongan syuyukh (tua) menentang aku." -hadith

1) Apakah yang dimaksudkan dengan mahasiswa islam? 

~generasi muda yang menuntut di menara gading yang beridentitikan "insan agama, insan akademik, insan sosial dan insan mandiri (berdikari) "

~mempunyai pegangan agama yang baik, bersosial (terlibat dengan masyarak-turut merasai jerih perih masyarakat)

~mempunyai banyak peranan


# Golongan mahasiswa merupakan penggerak komunis di China yang menggulingkan Maharajanya. Ia masih bertahan sehingga sekarang walaupun Soviet Union telah pun runtuh.


2) Peranan dan tanggungjawab mahasiswa Islam.
  
 a) Menjadi generasi pewaris : Iaitu generasi yang meneruskan nilai-nilai murni yang ada pada sesuatu kaum sebagaimana yang dinyatakan pada ayat 21 surah at-Thur.
"Dan orang-orang yang beriman yang diturut oleh zuriat keturunannya dengan keadaan beriman, Kami hubungkan (himpunkan) zuriat keturunannya itu dengan mereka (di dalam Syurga); dan Kami (dengan itu) tidak mengurangi sedikitpun dari pahala amal-amal mereka; tiap-tiap seorang manusia terikat dengan amal yang dikerjakannya"

b) Menjadi generasi pengganti : Iaitu generasi yang menggantikan kaum yang telah rosak dengan nilai yang lebih baik seperti mencintai Allah, lemah lembut kepada orang Islam, tegas terhadap orang bukan Islam dan tidak takut kepada celaan orang-orang yang mencela sebagaimana yang dinyatakan pada ayat 54 surah al-Maidah.
"Wahai orang-orang yang beriman! Sesiapa di antara kamu berpaling tadah dari agamanya (jadi murtad), maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Ia kasihkan mereka dan mereka juga kasihkan Dia; mereka pula bersifat lemah-lembut terhadap orang-orang yang beriman dan berlaku tegas gagah terhadap orang-orang kafir, mereka berjuang dengan bersungguh-sungguh pada jalan Allah, dan mereka tidak takut kepada celaan orang yang mencela. Yang demikian itu adalah limpah kurnia Allah yang diberikanNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya; kerana Allah Maha Luas limpah kurniaNya, lagi Meliputi PengetahuanNya "

c) Menjadi generasi perubah : Iaitu generasi yang memperbaiki dan memperbaharui kecacatan yang ada pada sesuatu kaum sebagaimana yang dinyatakan pada ayat 42 surah Maryam
"Ketika ia berkata kepada bapanya:" Wahai ayahku, mengapa ayah menyembah benda yang tidak mendengar dan tidak melihat serta tidak dapat menolongmu sedikitpun?"

3) Apakah cabaran-cabaran yang dihadapi oleh mahasiswa Islam?

~ Ilmu (intelektual) - banyakkan membaca
~Idealisme (hamasah) - semangat pemuda perlu dikawal
"Dua perkara yang perlu ada pada mahsiswa islam iaitu semangat pemuda dan pengalaman orang tua"

a) Cabaran dalaman iaitu cabaran IMAN

"Orang yang alim itu perlu mendepani masyarakat yang rosak"

b) Cabaran luaran iaitu 4S

~Shock (culture)
~Shock (language)
~Syok sendiri
~Skill

4) Persiapan & bekalan untuk menghadapi cabaran..

a) Persiapan IMAN ~ yang mencorakkan cara hidup
                               ~ supaya hidup lebih terarah

Berkata seorang 'alim ulama:

"Aku meninggalkan 9/10 daripada benda yang halal kerana takut kepada dosa"

b) Persiapan ILMU

"Ilmu itu didapati dengan belajar dan kefaqihan itu dengan cara mendalaminya"

c) AMAL (Latihan)

~ Mahasiswa Islam tidak seharusnya menumpukan kepada kuliah, kafe dan kediaman (3K) sahaja. Sebaliknya, perlulah bergiat aktif dalam persatuan kerana latihan untuk meningkatkan kualiti diri tidak disediakan dimedan kuliah sahaja. Mahasiswa Islam perlu 'proactive' dan bukannya 'reactive'

d) Bersabar dalam mempelajari, beramal dan meyebarkan kepada orang lain.

~Ilmu, Latihan & Pengalaman~

5) Sekadar tambahan..

"Jikalau kamu tahu apa yang aku tahu, tentu engkau akan banyak menangis dan sedikit ketawa" al-hadith

"Seluruh ummatku akan dijanjikan dengan syurga kecuali orang yang tidak mahu" al-hadith

Siapakah orang yang mahu itu?
~Orang yang mengikut sunnah Nabi..
Siapakah orang yang tidak mahu itu?
~Orang yang menolak sunnah Nabi..

"Hidupkan sunnah nabi ketika orang lain melupakannya"
1 sunnah ~ diibaratkan seperti 10 orang mati syahid
                         ~100 orang mati syahid (dalam riwayat yang lain)

"Dirikan islam dalam diri kamu nescaya akan terdirinya islam di negara kamu"

~Thaqafah itu KUASA~

"Aku tidak akan melakukan suatu perkara pun melainkan aku sudah sediakan jawapan dihadapan Allah"

Renung-renungkanlah.. Wallahu'alam

Permata kata dari Ustaz Fatah, Ustaz Hafiz & Ustaz Syed Riduan..
(KIAS: Forum, 15/06/2010)

Aku, BUKU DAN CINTA..


Bismillah

      Ibnu 'Aqil menceritakan tentang dirinya: "aku berusaha sekuat tenagaku memangkas waktu kesibukanku yang lain demi menjaga waktu agar dapat membaca lebih banyak. Aku rela tidak makan roti dan hanya memakan manisan dengan secawan air, kerana jika aku makan roti, maka banyaklah masaku yang terbuang."

      Sayangnya pada zaman sekarang ini masyarakat kita nampaknya lebih gemar sibuk mengurus hartanya daripada ilmu. Jangankan suatu hari, satu jam, rasanya berat bagi mereka untuk meluangkan waktu menuntut ilmu. Pada zaman sekarang, seseorang akan lebih dihormati ketika dia mempunyai banyak harta benda. Ini merupakan keadaan yang membuatkan muka kita berkerut sedih.

      Kita adalah umat 'iqra' dan semestinya kita menjadi bangsa yang rajin membaca bagi meraih kejayaan dalam segala aspek kehidupan di dunia ini.
Buku ini mencerikan kepada kita bagaimana kisah-kisah ilmuwan dan tokoh muslim memperoleh kejayaan dan menghasilkan karya-karya agung lantaran mereka rajin membaca.Dengan membaca buku ini diharapkan kita lebih terdorong dan termotivasi untuk lebih banyak membaca.


Selamat membaca!

Dahulukan Ilmu Fardhu ‘Ain dalam Mencari Ilmu

 Bismillah

Banyak orang Islam lalai. Berlumba-lumba mencari ilmu yang tidak wajib, tapi tetapi lalai dengan yang wajib (fardhu ‘ain)

Hidayatullah.com--“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata mutiara dan emas pada babi hutan,” ucap Rasulullah saw sebagai disampaikan dalam HR. Ibnu Majah.

Dalam sebah hadits lain, Rasulullah bersabda. “Barangsiapa yang kedatangan ajal, sedang ia masih menuntut ilmu, maka ia akan bertemu dengan Allah di mana tidak ada jarak antara dia dan antara para nabi kecuali satu derajat kenabian.” (HR. Thabrani).

Mencari ilmu adalah amal yang mulia dan terpuji dalam Islam. Sebab dengan ilmu-lah seseorang dapat menghindari larangan Allah, menjalankan perintah-Nya dan mengetahui mana yang haq dan mana yang bathil. Karena itulah, dalam banyak hadits disebutkan, para malaikat selalu melindungi orang-orang yang sedang menuntut ilmu. Dan kelak di hadapan Allah mereka mendapat kemuliaan yang hanya terpaut satu derajat dengan para nabi.

Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Akan tetapi, akhlaq mencari ilmu kaum Muslim berbeda dengan kaum yang lain. Orang mukmin, perlu mengetahui adab-adabnya, sehingga ilmu yang diperoleh berbarakah dan mendapatkan ridha dari Allah Ta’ala. Berikut, beberapa adab yang perlu diperhatikan oleh para penuntut ilmu.

1. Ikhlas

Sabda Rasulullah Shallallah Alaiahi Wasallam (SAW),”Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya…” (Riwayat Bukhari). Imam Nawawi menyatakan bahwa para ulama memiliki kebiasaan menulis hadits tersebut di awal pembahasan, guna mengingatkan para pencari ilmu agar meluruskan niat mereka sebelum menelaah kitab tersebut.

2. Mengutamakan Ilmu wajib, baru ilmu lain

Handaknya penuntut ilmu mengutamakan ilmu yang hukumnya fardhu ain (wajib yang tidak boleh diganti orang lain) untuk dipelajari terlebih dahulu, khususnya masalah agama. Semisal masalah akidah, halal-haram, kewajiban yang dibebankan kepada muslim, maupun larangannya. Sebab itulah, orang tua harus mengajarkan hal itu kepada anak mereka, hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala, yang artinya,”Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At Tahrim [66]:6 ).

Setelah mempelajari ilmu yang hukumnya fardhu ain, boleh mempelajari ilmu-ilmu yang fardhu kifayah, seperti mengahafal Al Qur`an dan Hadits, nahwu, ushul fikih dan lainnya. Selanjutnya ilmu-ilmu yang bersifat sunnah, seperti penguasaan salah satu cabang ilmu secara mendalam.

3. Meninggalkan Ilmu yang Tidak Bermanfaat

Tidak semua ilmu boleh dipelajari, karena ada ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat, atau bahkan ilmu yang boleh menjerumuskan orang yang mempelajarinya kepada keburukan. Oleh sebab itu, dilarang bagi seorang Muslim mempelajari sihir, karena bisa menjadi jalan menuju kekufuran. Firman Allah, yang maknanya, “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut...” (Al Baqarah [2]: 102).

4. Menghormati Ulama dan Guru

Rasulullah (SAW) bersabda,”Barang siapa menyakiti waliku, maka Aku telah mengumandangkan perang kepadanya.” (Riwayat Bukhari). Imam As Syafi’i dan Abu Hanifah pernah mengatakan,”Jika para fuqaha bukan wali Allah, maka Allah tidak memiliki wali.” Begitulah akhlaq mulia Islam menghormati guru-guru kita.

5. Tidak Malu dalam Menuntut Ilmu

Sifat malu dan gengsi, boleh menjadi penghalang seseorang untuk memperoleh ilmu. Oleh karena itu, para ulama menasihati agar kedua sifat itu ditanggalkan, hingga pengetahuan yang bermanfaat boleh didapat. Aisyah (RA) pernah mengatakan dalam As Shahih,”Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, rasa malu tidak menghalangi mereka mencari ilmu.”

6. Memanfaatkan Waktu dengan Baik

Hendaknya pencari ilmu tidak mensia-siakan waktu, hingga terlewatkan kesempatan belajar.Ulama besar seperti Imam Bukhari, boleh dijadikan contoh tauladan dalam hal ini. Diriwayatkan bahwa beliau menyalakan lentera lebih dari 20 kali dalam semalam, untuk menyalin hadits yang telah beliau peroleh. Ertinya, beliau amat menghargai waktu, malam hari pun tidak beliau lewatkan, kecuali untuk menimba ilmu.

7. Bermujahadah dalam Mencari Ilmu

Para ulama terdahulu, tidaklah berantai-santai dalam mencari ilmu, sebab itulah, saat ini kita boleh memanfaatkan karya-karya mereka yang amat berbobot. Tentu, kalau kita menginginkan memiliki ilmu sebagaimana ilmu yang mereka miliki, maka kita juga harus bersungguh-sungguh, seperti kesungguhan yang telah mereka lakukan.

Ada yang mengatakan kepada Imam Ahmad, saat beliau terlihat tidak kenal lelah dalam mencari ilmu,”Apakah engkau tidak beristirahat?”. Apa jawab Imam Ahmad? Beliau hanya mengatakan,”Istirahat hanya di Surga.”

8. Menjaga Ilmu dengan Menghindari Maksiat

Bagi para pencari ilmu, nasihat Imam Al Waqi’ kepada Imam As Syafi’i mengenai sulitnya menghafal, amatlah berharga. Imam Waqi’ menjelaskan bahwa ilmu adalah cahaya dari Allah, sehingga tidak akan pernah bersatu dengan jiwa yang suka bermaksiat.

9. Mengamalkan Apa yang Telah Diketahui

Karena ilmu dipelajari untuk diamalkan, maka pencari ilmu hendaknya bersegera mengamalkan apa yang telah ia ketahui dan pahami, jika itu berkenaan amalan-amalan yang boleh segera dikerjakan. Ali bin Abi Thalib mengatakan,”Wahai pembawa ilmu, beramallah dengan ilmu itu, barang siapa yang sesuai antara ilmu dan amalannya maka mereka akan selalu lurus.” (Riwayat Ad Darimi).


Fadhilah Ilmu

Itulah rahasia yang telah diberikan Allah atas orang-orang yang berilmu. Dalam sebuah cerita dikisahkan, suatu hari Rasulullah Saw datang ke masjid. Di muka pintu masjid itu beliau melihat setan yang ragu-ragu akan masuk. Lalu beliau menegurnya, “Hai setan, apa yang sedang kamu kerjakan di sini ?” Maka setan menjawab, “Saya akan masuk masjid untuk menggaggu orang yang sedang sholat. Tetapi aku takut kepada orang lelaki yang sedang tidur.” Segera baliau menjawab, “Hai Iblis, mengapa kamu tidak takut kepada orang yang sedang sholat menghadap Tuhannya, tetapi justru takut kepada orang yang sedang tidur ?.” Setan menjawab, “Betul, sebab orang yang sedang solat itu bodoh sehingga mengganggunya lebih mudah. Sebaliknya orang yang sedang tidur itu adalah orang ‘alim, hingga saya kuatir seandainya saya ganggu orang yang sedang solat itu, maka orang ‘alim itu terbangun dan segera membetulkan solatnya.” Sebab peristiwa itu maka Rasulullah Saw bersabda, “Tidurnya orang ‘alim lebih baik dari pada ibadahnya orang bodoh.”

Dalam sebuah hadits lain, Nabi bersabda, "Duduk di sisi 'Ulama selama satu jam lebih kugemari, dibanding ibadah selama 1000 tahun."

Nabi Muhammad S.A.W juga pernah bersabda dalam haditsnya, “Memandang wajah seorang 'alim adalah ibadah."
[www.hidayatullah.com]

~KEWAJIPAN PEMUDA ISLAM~

Bismillah

Kata-kata ini adalah hasil dari ceramah ABUL A’LA AL-MAUDUDI yang disampaikan di Makkah pada musim Haji tahun 1381H (Mei 1962) yang kemudiannya dibukukan dalam bahasa
Arab dengan tajuknya “ واجب الشباب المسلم اليوم ” - Tanggungjawab Pemuda Islam Hari ini. Semoga bermanfaat..

1. Pertama kali saya harus memperkenalkan hakikat Islam dengan secara terperinci, agar anda semua benar-benar menjadi muslim, baik dari segi ilmu pengetahuan mahupun dari segi fikiran. Juga agar anda benar-benar menjadi muslim dari segi hati dan perasaan, supaya anda mendapat sebesar-besar habuan daripada kemampuan yang cukup lengkap dan berada di dalam

kelengkapan yang pasti untuk melaksanakan kerja kemasyarakatan di zaman sekarang yang sesuai dengan perundangan dan ajaran Islam..


2. Anda semua mesti segera memperbetulkan budi pekerti yang telah menyeleweng, memperbaiki adat yang telah rosak sehingga anda dapat memperlihatkan perkara secara praktikal bagi Islam seperti mana datuk nenek kita telah memperlihatkannya pada masa lampau. Hendaklah anda semua mengetahui bahawa percanggahan antara perkataan dengan amalan

itu akan menuumbuhkan bibit-bibit nifaq dalam jiwa. Ia akan menghilangkan kepercayaan. Sesungguhnya kejayaan akan bergantung kepada kejujuran dan niat anda, benar di dalam keazaman dan keselarasan di antara amalan anda dengan perkataan anda. Sesungguhnya seseorang yang berkata apa yang ia tidak lakukan akan mendatangkan kemudaratan

besar terhadap dakwahnya.


Firman Allah :


A002
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya! (As-Saff 61:2)

A003
Amat besar kebenciannya di sisi Allah - kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya. (As-Saff 61:3)


3. Janganlah anda merasa sayang untuk mencurahkan segala apa yang anda mampu melalui fikiran dan tenaga bekerja yang Allah kurniakan kepada anda untuk berdakwah. Samada dengan tulisan atau dengan ucapan. Hendaklah anda mengkaji asas-asas tamaddun barat dan mengkritik serta membezakan di antara asas yang silap dengan yang betul. Anda perlu dapat membebaskan fikiran dan jiwa orang Islam dari meniru orang-orang barat. Anda hendaklah mampu menghancurkan berhala-berhala dan teori-teori barat kerana teori ini telah banyak menipu segolongan orang-orang Islam sejak zaman berzaman. Ini hanyalah satu sudut, manakala sudut yang lain pula hendaklah anda bertugas menyusun dan membentangkan undang-undang Islam yang bersangkutan dengan kehidupan manusia dengan cara-cara yang paling munasabah dan mudah dalam mempraktikan supaya dapat menarik dan meyakinkan generasi baru bahawa undang-undang Islam itu adalah betul dan baik. Anda hendaklah mampu meyakinkan mereka bahawa jika mereka mengamalkan sistem Islam mereka bukan sahaja akan maju ke depan, malah mereka akan mendahului bangsa lain dalam semua cabang kehidupan.


Sesungguhnya makin luas daerah kegiatan kerja anda dan makin betul dengan manhaj Islam maka makin bertambah banyaklah bilangan pendakwah, bilangan pendokongnya dan bilangan orang yang berpengaruh dengannya di dalam tiap perjuangan hidup. Dan tugas anda ini hendaklah diteruskan untuk jangka masa yang panjang hingga tiba suatu hari, di mana

akan lahir kumpulan manusia yang ramai, yang beriman dengan tugas dakwah dan bergabung di bawah panji dakwah Islamiyyah. Kumpulan ini sangat kita perlukan untuk mengikat bangunan negara di atas tiang-tiang seri yang berlandaskan Islam. Termasuk di dalam perkara sia-sia sekiranya kita mengira bahawa perubahan Islam secara lengkap dan sempurna boleh wujud dengan tidak didahuluinya oleh persiapan yang cukup. Jika di takdirkan perkara itu

berhasil juga dengan tiada persiapan yang cukup lengkap maka perkara itu tidak akan tahan lama dan terasnya tidak akan bertapak kukuh di bumi.


4. Hendaklah anda gabungkan tiap-tiap orang yang berminat dengan dakwah Islamiyah kepada usrah dan kumpulan anda. Hendaklah anda menyusun orang-orang yang ada di kalangan mereka dalam satu jemaah yang kuat, yang mempunyai disiplin yang kukuh dan mempunyai perlembagaan yang utuh hingga kelemahan dan kelonglaian tidak boleh menyelit dicelah-celah

barisan anda. Sesungguhnya semata-mata membentuk jemaah di kalangan manusia yang

telah bersetuju dengan dasar tertentu tanpa ada penyusunan yang licin, kukuh dan segala gerak kerjanya di tolak oleh perasaan taat dan patuh, maka itu adalah pekerjaan yang cacat tidak akan membuahkan natijah. Ini telah dibuktikan oleh pengalaman dan pengajaran yang telah lepas. Orang yang berpengalaman sahaja dapat menjelaskan kepada anda.


5. Begitu juga anda mesti bekerja keras menyebar dakwah di kalangan orang-orang awam hingga anda boleh menyingkap kabus kejahilan mereka. Anda jadikanlah mereka itu terang benderang mengenai agama mereka, sehingga mereka dapat membezakan di antara yang buruk dari yang baik. Demikian juga anda mesti bekerja keras memperbaiki budi pekerti mereka, meninggikan taraf pemikiran dan fahaman mereka terhadap Islam supaya mereka dapat berdiri tegak dan teguh dalam menghadapi serangan ideologi, seruan kepada maksiat dan kefasikan yang sedang bermaharaja lela di negeri-negari Islam, dengan dibantu dan dokongan dari kerajaan yang telahrosak.


Ini adalah penting kerana :

-Bumi yang rakyatnya telah mempertuhankan syahwat dan kelazatan hidup tidak boleh menjadi bumi yang baik untuk dibangunkan negara Islam,

-Bila lahirnya sikap pura-pura dan merebaknya kejahatan yang menyeluruh di kalangan umum manusia, mustahillah untuk dibangunkan dasar dan undang-undang Islam di kalangan para pendusta, pengkhianat dan orangorang fasik. Sejauh mana mereka boleh hidup dengan dasar dan sistem kafir maka sejauh itulah mereka tidak boleh hidup dengan dasar dan sistem Islam.


6. Jangan anda cuba membangun dasar-dasar Islam di atas asas yang tidak sihat, di atas tiang seri yang lemah dan di atas tunjang yang bergoyang. Anda mesti bersabar dahulu di dalam masalah ini, kerana matlamat yang mahu kita capai itu ialah matlamat yang besar, yang bertujuan membaiki nilai-nilai kemanusiaan, memberikan fahaman kepada manusia dan mengembalikan mereka ke kandang Islam sesudah mereka berada di dalam kemurtadan sejak beberapa lama. Kerja-kerja yang baik seperti ini memerlukan keteguhan dan kesabaran dan pemikiran yang matang.


Anda pasti menghayung langkah kedepan dan tiap langkah mesti berwaspada, bijaksana dan berhati-hati. Dan jangan anda terlalu cepat menghayung langkah baru sebelum anda mengulangi hasil langkahan anda dahulu serta menganalisa natijahnya : Adakah langkahan itu berjalan di atas jalan yang telah digariskan, adakah ia memberi natijah yang diharapkan. Antara hakikat yang mesti diterima ialah gopoh gapah itu adalah suatu perkara

yang tidak selamat akibatnya.


Contohnya - kita menyertai di dalam suatu kementerian yang tidak betul dan tidak beriman dengan dengan dasar-dasar kita - Harapan kita menyertai di dalam kementerian itu akan memberi suatu langkah yang boleh mendekati kepada tujuan-tujuan kita. Tetapi itu adalah perkara yang salah kerana pengalaman lalu membuktikan bahawa usaha yang seumpama ini tidak akan membuahkan natijah yang baik, kerana orang yang memegang teraju pemerintahan, merekalah yang menetapkan polisi pemerintahan dalam dan luar negerinya dan menyelenggarakan polisi pemerintahan itu berdasarkan kepentingan dan nafsu mereka. Penyertaan kita bersama mereka dengan membawa tujuan yang baik, bersih dan mulia terpaksa berganding bahu dengan mereka dan terpaksa menyesuaikan dengan perjalanan mereka. Ini memberi erti bahawa pada akhirnya kita akan jadi trompet dan alat mainan di tangan mereka, yang boleh mereka lakukan terhadap kita mengikut sesuka hati mereka.

Wallahu'alam..

~SEMUANYA ILMU ALLAH~


Bismillah

"Nanti nak masuk pondok, boleh hafal quran.." semakin teguh ku sematkan cita-citaku yang satu ini...
Kita merancang, Allah merancang..dan perancangan Allah adalah yang terbaik..
Tangisanku waktu itu sudah tiada gunanya. Sudah 2 minggu ku berada di MRSM Kuala Berang. Perjalanan perlu diteruskan, walaupun tidak mengikut kehendak hati..itulah takdir Ilahi..

"Na nak ikut abang Syed sambung belajar di Yaman?" Soalan itu membuatku berfikir panjang.. Memang itulah cita-citaku, mencari bekal di dunia sebelum menuju ke akhirat. Hidup tidak lama, rugilah kalau belajar ilmu tapi tidak dapat memberi manfaat kepada kita..
Tapi, adakah ilmu Farmasi itu tidak memberi manfaat? Sedangkan ia merupakan fardhu kifayah..for the survival of the ummah..kalau tiada orang Islam dalam bidang ni, macam mana nak pastikan ubat itu dibuat dari bahan yang halal..

Teringatku pada kata-kata Dr. Yusuf Abdullah Al-Qardhawi:

“Saya pernah berjumpa dengan beberapa orang belia dan pemuda yang dahulunya pernah mengambil kursus di bidang perbuatan, kejuruteraan, pertanian, sastera ataupun bidang-bidang falsafah dan sains di beberapa universiti, dan mereka – selama mengikuti pelajaran – tergolong di dalam kelompok mahasiswa yang baik dan bagus nilai pelajarannya. Namun, tiba-tiba sahaja mereka semuanya meninggalkan bangku kuliyyah dan pelajaran tersebut – tanpa rasa penyesalan – dengan alasan bahawa mereka ingin terjun dan bergiat cergas di bidang dakwah dan tabligh. Walhal, bidang-bidang yang sedang mereka terokai dan pelajari adalah merupakan bidang-bidang yang sangat penting dan termasuk ke dalam kategori fardhu kifayah yang sekaligus bermakna bahawa seluruh umat Islam akan menanggung dosa apabila tidak ada seorangpun yang menguasai bidang tersebut. Lagipun, melalui bidang pengkhususan yang mereka ceburi itu, mereka akan dapat melakukan ibadah dan jihad apabila bidang tersebut dipelajarinya bersungguh-sungguh dan tekun serta diiringi dengan niat yang ikhlas dan sentiasa mengharapkan ganjaran daripada Allah S.W.T."

Masih ada 2 minggu untukku siapkan diri sebelum ke main campus. Semoga inilah keputusan yang terbaik sebagai ibadah dan jihadku sekali gus mendapat ganjaran dari Allah SWT..

"Kamu adalah penjuru daripada penjuru-penjuru Islam, maka jangan biarkan Islam diserang dari penjuru kamu"

Hadith Nabi ini sepatutnya memberi kesedaran kepada kita. Walau apapun bidang yang kita ceburi, kita merupakan penjuru Islam. Tugas mempertahankan & memperjuangkan Islam adalah memjadi kewajipan kita semua..

Untuk berubah dari suasana yang baik kepada suasana yang lebih baik, mujahadah itu perlu. Aku masih berharap agar Allah memberikan kesempatan untukku belajar di bumi Yaman untuk masterku..InsyaAllah

من يرد الله به خيرا يفقه فى الدين

“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan Agama-Nya” (HR Bukhari dan Muslim)

~FOR YOU TO PONDER OVER~



Life is a book
written with a permanent ink
once written, it will be there....
forever

in the book,
you'll encounter characters
some of them
will be with you till
the last stop of the book

But....
some may not
they will be just some
some minor characters
one of them.....
.....is.....ME

I'll will be a history ......once U move
further and further.....
For what so ever reason.....
my 'doa' will be yours
throughout your journey

Good luck,
My Dear, sharifah
&homeroom F

Love,
~UMI~
MRSM Q-Ber Terengganu
November 2007

(Teacher Hazar)

TAKWA DAN PERPADUAN ASAS KESELAMATAN DI AKHIR ZAMAN

Bismillahirrahmanirrahim....


Daripada Abi Nijih 'Irbadh bin Sariyah r.a. berkata, "Telah menasihati kami oleh

Rasulullah saw. akan satu nasihat yang menggetarkan hati kami dan menitiskan air kami

ketika mendengarnya, lalu kami berkata, Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat

yang terakhir sekali maka berilah pesanan kepada kami." Lalu baginda pun bersabda,


"Aku berwasiat akan kamu supaya sentiasa bertakwa kepada Allah dan mendengar serta

taat (kepada pemimpin) sekalipun yang memimpin kamu itu hanya seorang hamba.

Sesungguhnya sesiapa yang panjang umurnya daripada kamu pasti ia akan melihat

perselisihan yang banyak. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan

sunnah para khulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Khalifah-khalifah yang mengetahui

kebenaran dan mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunah-sunah itu

dengan gigi geraham dan jauhilah perkara-perkara yang baru (bid'ah) yang diada-adakan,

kerana sesungguhnya tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat."


(Riwayat Abu Daud dan Tirmizi)


Keterangan:


Hadis diatas mengandungi pesanan-pesanan yang sangat berharga daripada Rasulullah

saw. bagi umatnya, terutama bila mereka berhadapan dengan zaman yang penuh dengan

kacau bilau dan perselisihan iaitu seperti zaman yang sedang kita hadapi sekarang ini.

Oleh itu sesiapa yang mahu selamat maka hendaklah ia mengikuti tunjuk ajar yang telah

disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam hadis, iaitu:


1) Hendaklah ia menlazimi takwa kepada Allah dalam keadaan apa jua dengan

mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.


2) Mentaati perintah pihak yang menguruskan hal ehwal kaum muslimin walaupun

seandainya mereka terdiri daripada golongan hamba, selama mereka berpegang dengan

Al Quran dan sunnah Nabi saw. dan sunnah-sunnah khulafa Ar Rasyidin, kerana patuh

kepada penguasa yang mempunyai sifat-sifat ini bererti patuh kepada Al Quran dan Hadis

Nabi saw.


3) Berpegang teguh kepada sunnah Nabi saw. dan sunnah para khulafa Ar Rasyidin Al

Mahdiyin (Abu Bakar, Omar, Osman dan Ali r.a.) yang mana mereka telah mendapat

petunjuk daripada Allah Taala, iaitulah berpegang kepada fahaman dan amalan ahli

sunnah waljamaah yang mana hanya penganut fahaman ini sahaja yang mendapat

jaminan selamat daripada api neraka dan yang bertuah mendapatkan syurga pada hari

kiamat nanti.


4) Menjauhi perkara-perkara bid'ah dholalah, iaitu apa jua fahaman dan amalan yang

ditambah kepada agama Islam yang sempurna ini, pada hal tidak ada dalil atau asal dan

contoh dari agama. Sekiranya ada asal atau dalil, maka tidaklah perkara-perkara yang

baru itu dikatakan bid'ah menurut pengertian syarak (bukan bid'ah dholalah) tetapi hanya

dinamakan bid'ah menurut pengertian loghat atau bahasa sahaja (iaitu bid'ah hasanah).


(rujukan dari 40 HADIS TENTANG PERISTIWA AKHIR ZAMAN)

JUMPA LAGI SAHABATKU..


A001

Kullu nafsin zaiqatul maut..
"Setiap yang hidup pasti akan merasai mati"

'Innalillahiwainnailahiraji'un'

Fatima Zurwanti Zulkifly..

Tibalah saatnya kau meninggalkan kami menuju kehidupan yang hakiki..sekarang bermulalah kehidupanmu yang sebenarnya..

Sedih tidak terhingga saat ku mendengar khabar pemergianmu. Air mata ini tanda kasih sayangku padamu, semoga Allah pertemukan kita di jannahNya.. InsyaAllah..

nukilanku ini bukanlah ditujukan pada yang dah tiada tapi sebagai pengajaran kepada yang masih ada..

A002

Dia lah yang telah mentakdirkan adanya mati dan hidup (kamu) - untuk menguji dan menzahirkan keadaan kamu: siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya; dan Ia Maha Kuasa (membalas amal kamu), lagi Maha Pengampun, (bagi orang-orang yang bertaubat); (Al-Mulk 67:2)

"Hidup mulia atau mati syahid"

itulah slogan yang sering kita ucapkan..hidup untuk perjuangan dan mati untuk kehidupan..

Hidup seorang pejuang menuntut banyak pengorbanan. Bermula dengan mengorbankan masa, tenaga, harta dan seterusnya pengorbanan yang paling besar iaitu jiwa..

A111

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran; dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual-belinya itu, dan (ketahuilah bahawa) jual-beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar. (At-Taubah 9:111)


Jasadmu telah pergi meninggalkan kami tapi pengajaran dan kenanganmu masih bersama kami, masih hidup subur dihati kami.

Sahabatku, engkaulah simbul ketegasan bagiku. Dalam mendidik, kita perlu tegas..itulah teladanmu buatku. Setiap kali kau bersikap tegas terhadap adik-adik, aku akan memanggilmu "akak bekeng"..kau akan bertambah tegas. Dan aku terus memanggilmu "akak bekeng"..dalam diam, kau akan tersenyum dan terusku memanggilmu "akak baik"..bertambah lebar senyumanmu..setelah itu, gelaran "akak baik" terus bersamamu sehingga kini..benar sahabatku, dalam mentarbiyyah,ketegasan itu perlu..

Sahabatku, engkau juga contoh wanita yang tabah dan cekal. Aku tahu engkau sibuk dengan tugas MRC, tugas dakwah dan tugas pembelajaran. Namun, kau masih lagi tersenyum dalam keletihan..bahagia dalam ujian..Engkau sedaya upaya tunjukkan kepada kami bahawa kita perlu kuat, tabah dan bertanggungjawab dalam apa jua keadaan. Engkaulah sahabat pembakar semangatku..saat terpandang wajahmu, aku akan berkata "kuatlah diri seperti atim."

Sahabatku, tadi ku dapat mesej..abangmu mengucapkan terima kasih kerana tolong bimbing dirimu dan banyak menolongmu ..Atim dah banyak berubah lepas masuk UIA..ketahuilah, akulah yang patut mengucapkan terima kasih padamu..Kita sama-sama menjadi pelengkap antara satu sama lain..Aku juga dah banyak berubah lepas masuk UIA..Kita sama-sama berubah dalam mencari keredhaan Allah. Sekarang kau telah pun kembali kepada Allah dalam husnul khatimah..Akulah yang belum pasti..Ku berharap semoga Allah juga menjemputku dalam keadaan terbaik.


A169

Dan jangan sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang terbunuh (yang gugur Syahid) pada jalan Allah itu mati, (mereka tidak mati) bahkan mereka adalah hidup (secara istimewa) di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki; (A-li'Imraan 3:169)


Sahabatku..Semoga engkau terus hidup di sisi Allah dan juga di hati kami semua..Hanya sekalung doa yang mampu ku kirimkan buatmu, mujahidahku..Semoga kau bahagia disana..kami pasti menyusul kamu.. Berehatlah disana..

Sesungguhnya Akhirat itu lebih baik untukmu daripada dunia..